Tentunya memiliki rumah idaman adalah impian banyak orang. Untuk memiliki rumah, Anda bisa membeli bangunan rumah atau membangun rumah dari nol dengan budget yang Anda miliki. Namun untuk membangun rumah, Anda perlu mengetahui rincian kebutuhan untuk biaya bangun rumah per meter.
Dengan mempersiapkan perkiraan harga bangun rumah per meter dan estimasi biaya yang diperlukan maka Anda akan lebih mudah untuk mengetahui pengeluaran pembangunan rumah. Selain itu, jika Anda mengetahui biaya pembangunan maka NJOP rumah tersebut bisa Anda ketahui saat nanti rumah akan di jual.
Biaya Bangun Rumah Per Meter
Membangun rumah sendiri akan membuat Anda lebih leluasa menyiapkan pengeluaran tanpa memaksa kondisi ekonomi keluarga. Saat membangun rumah, ada berbagai aspek yang harus diperhitungkan seperti:
Menghitung ukuran bangunan yang akan dibangun.
Mengetahui harga per meter bangun rumah di daerah yang dibangun. Anda bisa melihat dari PBB, bertanya pada arsitek, kontraktor, insinyur sipil, dan melihat data di notaris.
Menghitung dengan harga per m2 dan dikalikan dengan luas rumah sehingga Ada mengetahui perkiraan biaya yang dibutuhkan.
Mengalikan luas rumah dengan harga per m2 sehingga diketahui berapa perkiraan biaya yang diperlukan.
Rincian Biaya Bangunan Per Meter
Simak untuk mengetahui harga bangun rumah per meter 2022 berikut ini.
Menghitung Harga Tanah
Inilah perhitungan awal yang perlu Anda ketahui mengenai harga tanah. Anda dapat memilih tanah dengan ukuran yang sesuai dengan budget yang Anda punya. Misalnya, ketika Anda ingin membeli tanah ukuran 70 meter persegi di Jakarta dengan harga tanah Rp 5.000.000 per meter. Jadi, biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli tanah yaitu:
Rp5.000.000 x 70 meter = Rp 350.000.000
Menghitung Biaya Pondasi
Lalu, yang perlu Anda hitung adalah pondasi rumah. Contohnya, untuk melakukan perhitungan dengan rumah 1 lantai type 36 adalah dengan menghitung rumus trapezium dengan volume pondasi seperti berikut:
Penampang Bawah + Penampang Atas : 2 x Tinggi Pondasi
Contohnya, ketika inginmembangun rumah dengan satu lantai, ukuran Penampang Bawah yaitu 50 cm,Penampang Atas 30 cm, dan Tinggi Pondasi 60 cm. Hasil hitungnya akan seperti
ini:
((0,5m+ 0,3m) / 2) x 0,6m = 0,24 meter kubik.
Jadi, kesimpulannya adalah setiap satu meter panjang pondasi membutuhkan sekitar 0,35 meter kubik.
Setelah mengetahui jumlah kubikasi pondasi per meter, Anda baru bisa menghitung biaya yang harus dikeluarkan. Satu meter kubik pondasi yaitu sekitar Rp1.000.000 sehingga biaya yang harus dibayar untuk setiap 1 meter pondasi yaitu:
Rp1.000.000 x 0,24m = Rp192.000 per meternya.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk tanah 60 meter persegi yaitu
Rp192.000 x 36 meter = Rp6.192.000.
Menghitung Bahan Bangunan
Biaya bangunan per meter termasuk biaya yang banyak dikeluarkan. Harga bahan bangunan tergantung dengan wilayah yang Anda. Inilah kisaran harganya:
Harga batu kali sekitar Rp 200.000 – Rp 300.000.
Harga semen pada volume per kantong (50kg) sekitar Rp 70.000.
Harga pasir per m3 sekitar Rp 250.000 – Rp 300.000.
Harga besi sekitar Rp 20.000 – Rp 100.000 per batang dan harga baja Rp 70.000 per batang.
Harga bata merah sekitar Rp 800.00 per buah.
Harga paku sekitar Rp 18.000 – Rp 60.000
Baca juga: 7 Tips Renovasi Rumah Hemat Biaya yang Perlu Anda Lakukan
Menghitung Biaya Atap, Pintu dan Jendela
Bagian atap, pintu dan jendela memiliki perhitungan yang berbeda. Harga material dipengaruhi oleh faktor penggunaan bahan baku serta modelnya. Berikut kisaran harga untuk material atap, pintu dan jendela:
Harga pintu kayu panel 3 unit dan kusen adalah Rp 5.500.000
Harga kamar mandi dari PVC 1 unit adalah Rp 700.000
Harga jendela kayu 3 unit dan kusen adalah Rp6.000.000
Harga atap baja ringan 50 m2 Rp 16.000.000
Biaya Utilitas Bangunan
Utilitas bangunan dibutuhkan agar rumah lengkap dan nyaman. Utilitas bangunan dapat dihitung dengan biaya bangun rumah per meter sebagai berikut.
Instalasi Listrik
Lampu (4): Rp 1.000.000
Stop kontak (3): Rp 150.000
Saklar tunggal (3): Rp 150.000
Saklar ganda: Rp 80.000
MCB outlet dan boks sekring: Rp 500.000
Exhaust fan k. mandi: Rp 700.000
Saluran Pembuangan
Pipa pembuangan (50 m): Rp 6.000.000
Instalasi pipa air hujan (0,50 m): Rp 60.000
Closet: Rp 4.500.000
Septic Tank: Rp3.500.000
Air Bersih
Pekerjaan PVC (37 m): Rp2.900.000
Keran air indoor: Rp200.000
Keran air outdoor: Rp150.000
Instalasi toren air: Rp1.500.000
Biaya Tenaga Kerja
Selain material bangunan, biaya tenaga kerja juga perlu dipertimbangkan. Biaya tenaga kerja ini tergantung Anda memilih tukang harian atau borongan. Upah tukang harian berkisar Rp150.000-200.000 dan tukang borongan tergantung dengan lokasi Anda membangun rumah. Namun, upah tukang bangun rumah per meter berkisar Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000 per m2.
Baca juga: Jangan Asal Bangun! Intip Sketsa Desain Rumah Minimalis di Tahun Ini
Membangun Rumah Ekonomis
Membangun rumah tentunya sesuai dengan budget. Anda tetap bisa membangun rumah mulai dari 20 juta sampai 50 juta. Namun, uang 20 juta dapat rumah seperti apa?
Anda bisa mendapatkan rumah ukuran tipe 36 persis dengan rumah subsidi.
Dengan budget yang terbatas, perlu Anda perhatikan tentang bahan bangunan mulai dari atap yang minimalis dan struktur semen bata.
Lalu, dengan memiliki budget 50 juta kira-kira Anda dapat membangun rumah 20m2 hingga 40 m2 dengan rumah tipe 21 hingga 36. Anda juga bisa menggunakan konsep minimalis supaya rumah tidak terlalu sempit.
Selanjutnya, jika Anda memiliki budget lebih dari 100 juta lebih tetapi ingin berhemat, Anda bisa membangun rumah dengan ukuran 7x9. Rumah ini sering dipilih orang karena luasnya dan ukuran yang seimbang dari panjang samping dan belakang. Harga ukuran 7x9 ini berkisar 130 juta.
Dengan mengetahui perkiraan biaya bangun rumah per meter, Anda bisa melihat secara rinci nilai jual rumah Anda. Rumah adalah aset yang mempunyai nilai jual yang berbeda-beda dan ada banyak faktor yang membuat harga rumah menjadi semakin mahal, salah satunya yaitu bahan bangunan yang digunakan dan juga lokasi.